Kita semua tahu bahwa ada
beberapa jalur untuk masuk ke USU yaitu jalur undangan, jalur SNMPTN dan jalur
UMB. Pada saat dibuka pendaftaran jalur undangan, saya ikut mendaftar akan
tetapi saya diberitahu bahwa saya tidak dapat mengikutinya karena nama saya
tidak termasuk dalam daftar murid yang dapat mengikuti jalur undangan.
Walaupun
tidak terlalu berharap untuk masuk melalui jalur undangan, saya cukup kecewa
karena kehilangan sebuah kesempatan untuk masuk universitas dengan cara yang mudah. Kemudian
saya menargetkan diri untuk masuk melalui jalur SNMPTN. Untuk memantapkan diri
mengikuti ujian SNMPTN, saya mengikuti les di GO. Setiap hari Senin sampai
Sabtu selama satu bulan saya melakukan kegiatan ini dengan harapan dapat masuk
ke universitas yang saya inginkan melalui jalur SNMPTN. Setiap ada kesempatan,
saya akan tetap mengulang pelajaran di rumah walaupun pelajaran yang akan diujikan
adalah pelajaran yang sudah pernah dipelajari di SMA. Kadang, akan terasa rasa
malas yang melanda dan godaan-godaan di sekitar untuk tidak belajar. Keluarga selalu
mengingatkan saya untuk tidak terlalu stres karena akan membuat saya menjadi
kurang konsentrasi saat menghadapi ujian SNMPTN. Saya selalu berkata pada diri
sendiri bahwa saya harus bisa menerima apapun hasil yang saya terima nanti dan
saya selalu optimis akan masuk universitas melalui jalur SNMPTN. Saat ujian, tidak
terasa ada kesulitan dalam mengerjakan soal yang diberikan. Beberapa orang
teman menyemangati saya dan mengatakan bahwa saya pasti bisa lulus melalui
jalur SNMPTN. Dukungan dari teman-teman membuat rasa percaya diri saya bangkit.
Setiap hari saya berdoa semoga bisa lulus di universitas dan jurusan yang saya
inginkan. Hari demi hari berlalu dan sampailah pada hari saat pengumuman hasil
SNMPTN sudah bisa dilihat secara online. Walaupun dari luar terlihat
tenang-tenang saja, saya sebenarnya sangat gugup dan takut. Setelah memasukkan
nomor ujian dan tanggal lahir, saya akhirnya dapat melihat hasilnya. Saya
menerima hasil TIDAK LULUS. Semula tidak terasa kesedihan karena saya belum
terpikir akan konsekuensi yang akan saya dapatkan. Akan tetapi lama kelamaan
saya dapat merasakan bahwa tidak lulus melalui jalur SNMPTN adalah sebuah mimpi
buruk yang bahkan tak pernah terpikirkan. Saya benar-benar shock. Teman-teman
juga sangat terkejut dan hanya berkata bahwa saya harus sabar karena mungkin
ini cobaan dari Tuhan dan pasti ada jalan lain yang direncanakan Tuhan untuk
saya. Setelah bersedih selama beberapa hari, saya memutuskan untuk berhenti
berpikir tentang kegagalan dan mulai melihat ke depan. Orangtua mengatakan
bahwa saya harus mulai mencari cara lain yaitu dengan masuk ke universitas
swasta. Kebanyakan teman menyarankan saya mengikuti ujian UMB, akan tetapi saya
sangat keberatan untuk masuk melalui jalur UMB karena sepengetahuan saya pada
jalur UMB hanya ada jalur mandiri. Seorang teman memberitahu saya bahwa pada
jalur UMB tidak hanya ada jalur mandiri melainkan ada juga jalur reguler.
Akhirnya, saya memutuskan untuk mengikuti ujian UMB dengan harapan dapat lulus
jurusan Teknik Kimia di USU. Meskipun kenangan pahit terus membayangi, saya
hanya bisa terus berdoa agar diberikan jalan yang terbaik. Saya terus berpikir
apabila kali ini masih tidak lulus mungkin saya tidak ditakdirkan untuk masuk
universitas negeri. Soal ujian UMB menurut saya lebih sulit dibandingkan dengan
soal ujian SNMPTN. Keadaan ini makin membuat saya berpikir bahwa saya akan
tidak lulus lagi. Saya hanya bisa pasrah menjelang pengumuman hasil ujian UMB.
Pada saat hari diumumkannya hasil UMB, saya akhirnya mendapatkan berita bahwa
saya diterima. Senang rasanya karena akhirnya dapat terwujud keinginan saya
untuk masuk USU dengan jurusan teknik kimia. Perjuangan saya belum berakhir
karena jalan di depan masih panjang dan perjuangan yang telah saya lakukan
sebelumnya akan menjadi sebuah kenangan yang tidak terlupakan.
No comments:
Post a Comment